BRI Liga 1: Pekan ke-10 Arema FC vs. Madura United

AREMA CRONUS – Senin (1/11/2021) kemarin di Stadion Sultan Agung, Bantul, Yogyakarta, Arema FC sekali lagi berhasil keluar sebagai pemenang dalam pertandingan di pekan ke-10 BRI Liga 1 ketika bertemu dengan Madura United dengan skor akhir 2-1.

Laga duel kedua tim yang sama-sama berasal dari jawa Timur ini berlangsung sengit. Pasalnya, kedua tim sama-sama saling serang dan bertahan. Madura United yang beberapa pekan terakhir terus-terusan kehilangan poin hingga terperosok di posisi 12 klasemen membawa misi untuk memperbaiki keadaan. Sementara Arema FC tentunya ngotot ingin mempertahankan trend positif yang terus naik dan kini berada di posisi ke-3 klasemen.

Pada pertandingan Senin kemarin, Arema unggul lebih dulu dengan sebuah gol yang diciptakan oleh Kushedya Hari Yudo di menit ke-49. Namun tidak lama kemudian, tepatnya di menit ke-51, Madura United berhasil menyamakan kedudukan berkat gol dari Rafael Silva.

Baik pemain yang berlaga di lapangan hijau dan pelatih Eduardo Almeida mengakui bahwa pertandingan kemarin sangatlah alot. Almeida mengakui bahwa timnya cukup kesulitan untuk menembus pertahanan Madura United. Terutama pada babak kedua skuad Singa Edan mati-matian berusaha menciptakan gol karena Madura United terkesan bertahan. Hingga pada menit ke-90, sebuah gol penentu kemenangan Arema FC akhirnya berhasil dicetak oleh sebuah tendangan bebas dari Rizky Dwi Febrianto.

Tendangan bebas Rizky Dwi Febrianto itu menuai pujian dari sang pelatih, yang mengatakan bahwa gol seindah itu tidak dapat tercipta tanpa kerja keras dan latihan tambahan yang dilakukan oleh Rizky sendiri.

 

Saya bilang ini bukan faktor keberutungan tapi murni hasil kerja keras Rizky selama latihan.” Ujar Almeida.

 

Pertandingan berikutnya, Arema FC dijadwalkan akan bertemu dengan Persebaya. Pertandingan yang bakal berlangsung pada Sabtu (6/11/2021) mendatang ini disebut-sebut sebagai salah satu Bigmatch di BRI Liga 1. Seperti yang kita semua ketahui, rivalitas pendukung atau supporter Arema yang dikenal dengan sebutan Aremania dengan supporter Persebaya yakni Bonek sudah sejak lama berlangsung dan mendarah daging. Istilah musuh bebuyutan adalah kata yang paling tepat untuk menggambarkan persaingan kedua supporter tim ini.

Bahkan, karena terlalu mendarah daging dan ikut dibumbui oleh fanatisme, pendukung kedua klub tersebut hanya berdasarkan pengetahuan saja bahwa mereka berselisih tanpa paham alasan dibalik perselisihan yang terjadi. Terlebih sekarang sejak adanya internet dan media sosial, semakin banyak media yang bisa dipergunakan masing-masing supporter untuk memperkeruh dan memperuncing perselisihan. Dampak buruk rivalitas antar Aremania dan Bonek ini baru-baru ini terbukti pada insiden pengerusakan atau aksi vandalism bus milik tim Arema.