Arema vs. Bali Utd. Imbang dan seputar dokter gadungan di PSS Sleman

AREMA CRONUS –

Arema vs. Bali Utd. 

Pada pekan ke-15 BRI Liga 1, pertandingan antara Arema FC dan Bali United yang berlangsung di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Minggu (5/12/2021) berakhir dengan seri 0 – 0. Hasil itu membuat Arema gagal menggeser Persib Bandung dari posisi ke-2 di klasemen. Hingga kini Arema masih berada di posisi ke-3 dengan perolehan 30 angka. Selisih 1 poin saja dari Persib Bandung.

Pertandingan berikutnya di pekan ke-16 Arema akan berhadapan dengan Borneo FC.

 

Dokter gadungan di tubuh PSS Sleman

Berita lainnya yang masih seputar BRI Liga 1 2020 – 2021 adalah kehebohan yang terjadi di klub PSS Sleman. Yakni kasus terbongkarnya kedok oknum dokter gadungan di PSS Sleman. Seorang pria Bernama Elwizan Aminuddin, selama 11 tahun telah berkarir sebagai dokter dengan bermodalkan ijazah palsu yang mengatasnamakan Universitas Syiah Kuala di Aceh.

Elwizan Aminuddin, yang biasa disapa dengan Amin ini pernah bekerja untuk beberapa klub sepakbola besar di tanah air, yakni Madura United, Bali United, Barito Putera dan yang terakhir PSS Sleman. Bahakan Amin juga pernah menjabat sebagai dokter timnas Indonesia U16 dan U19.

Awal mula terbongkarnya kedok Amin adalah karena cuitan seorang kardiolog, Muhammad Iqbal Amin di akun Twitter pribadinya, @iqbalamin89.

Another Fraudster, kali ini korbannya @PSSleman, konon ybs sempat jadi Dokter Timnas. Buat instansi yg mau ngerekrut dokter, lain kali cek n ricek ke situs Cek dokter di @kkigoid http://kki.go.id,”

Begitulah yang ditulis Iqbal dan unggahannya itu pun langsung ditanggapi oleh dr. Tirta Mandira Hudhi atau yang dikenal dr. Tirta. Yang lalu dibalas Iqbal dengan penjelasan bahwa bahwa dokter tim PSS, yakni Elwizan Aminuddin adalah dokter gadungan alias palsu, karena tidak memiliki STR dokter (Surat Tanda Registrasi), tidak terdaftar di IDI (Ikatan Dokter Indonesia) manapun, tidak terdaftar di PDDikti (Pangkalan Data Pendidikan Tinggi) apalagi di KKI ( Konsil Kedokteran Indonesia).

Karena viral di media sosial dan sampai ke telinga PT. LIB, selaku operator Liga 1 itu langsung melakukan penyelidikan untuk mengetahui kebenaran dari berita yang viral tersebut. PT. LIB mengutus perwakilannya dan bersama dengan Satgas Covid-18 LIB untuk mengusut. Selain itu, PT. PSS sendiri juga melakukan penelusuran lebih lanjut. Dan hasilnya adalah terkonfirmasi bahwa benar, Amin bukan seorang dokter yang sesungguhnya.

Kami membawa berkas lengkap dari internal PT PSS berupa kontrak kerja dari yang bersangkutan.”

Kemudian berkas verifikasi keabsahan ijazah No: 5752/UN11/WA.01.00/2021 dari Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh yang menyatakan ijazahnya palsu.” ucap Direktur Operasional PT PSS, Hempri yang dikutip dari situs resmi klub.

Segera setelah terkonfirmasi dan terbongkar kedoknya, meski per tanggal 1 Desember kemarin Amin telah menggundurkan diri secara lisan, namun PT. PSS tetap melaporkan Amin kepada pihak kepolisian. Keputusan tersebut didukung juga oleh PSSI karena apa yang dilakukan Amin adalah penipuan serius yang sudah memasuki ranah hukum. Memalsukan ijazah untuk bekerja di suatu bidang yang bukan keahliannya dan membahayakan keselamatan pemain yang ditangani olehnya.

Akibat dari kasus ini, PT. LIB akhirnya memberi pengingatan kepada semua klub sepakbola tanah air untuk belajar dari kejadian ini dan segera melakukan verifikasi ulang keabsahan ijazah tim medisnya masing-masing. Agar tidak terulang kejadian yang bisa mencoreng citra profesionalitas sepakbola di tanah air.