AREMA CRONUS – Usai dipermalukan PSIS Semarang, manajemen Arema FC resmi memecat pelatih Fernando Valente. Valente ditunjuk sebagai pengganti Joko Susilo usai rentetan hasil buruk di Liga 1 2023, namun hasilnya tak jauh berbeda. Pelatih asing asal Portugal itu dianggap telah gagal menyelamatkan Singo Edan dari keterpurukan dan membawa Arema keluar dari zona degradasi.
Hingga pekan ke-24 Arema masih belum beranjak dari zona degradasi. Selama berpekan-pekan Singo Edan masih terus duduk di peringkat ke-16 klasemen Liga 1 2023 dengan 21 poin. Mereka menjadi tim dengan jumlah minus kebobolan paling banyak, yakni 18 gol. Arema baru mencetak 26 gol. Sedangkan jumlah kemasukannya sudah 44 gol.
Catatan buruk itu yang kemudian menjadi dasar manajemen Arema mengambil keputusan untuk mendepak Valente. Keputusan manejemen tersebut rupanya mendapat dukungan penuh dari Ichaka Diarra. Pemain asing asal Mali itu merespons pemecatan Valente sebagai langkah yang tepat. Sesaat usai berita pemecatan Valente, di akun Instagramnya dia menulis:
“Ini hal yang bagus bagi Arema untuk comeback. Pelatih itu (Fernando Valente), tidak tahu tentang Arema. Tim ini punya banyak pemain bagus. Tapi tidak memaksimalkannya,”
“Dia tidak suka dengan pemain berkulit hitam. Rasis. Hati saya tetap bersama Arema. Dan saya yakin Arema bisa keluar dari zona degradasi.”
Diarra menyebut Valente rasis terhadap pemain berkulit hitam karena lebih sering mencadangkan pemain berkulit hitam seperti dirinya, Greg Nwokolo dan Charles Lokolingoy. Sementara Diarra sendiri dikabarkan telah mencapai kesepakatan dengan manajemen klub untuk berpisah.
Melansir RRI.co.id, pada Kamis (14/2/2024) General Manager Arema FC Yusrinal Fitriandi menjelaskan alasan yang mendasari keputusan tersebut adalah dikarenakan Ichaka menolak dipinjamkan kke klub lain dan lebih memilih untuk pulang ke negaranya dalam waktu dekat.
Dan tidak mau berlama-lama, manajemen Arema langsung menunjuk Widodo Cahyono Putro untuk menggantikan posisi Valente sebagai pelatih Arema yang baru. Pelatih asal Cilacap itu akan fokus memperbaiki kelemahan Arema agar bisa lolos dari jurang degradasi dengan mempelajari sebab-sebab penampilan buruk Singo Edan selama kompetisi. Dirinya juga akanmelakukan evaluasi taktikal dan motivasi para pemain untuk bermain all out di sisa laga kompetisi musim ini.