AREMA CRONUS – BRI Liga 1 musim 2023 – 2024 telah rampung digelar dengan Persib Bandung yang mengangkat trofi juara dan Madura United menjadi runner-up. Sementara Arema sendiri finis di urutan pling bontot d klasemen Liga1 yakni 15 dengan perolehan 38 poin dari total 34 pertandingan.
Pada Selasa (4/6/2024) melalui akun resminya Singo Edan mengumumkan bahwa Widodo Cahyono Putro tidak lagi menjabat sebagai pelatih kepala Arema FC. Kepuutusan tersebut dibuat meski faktanya pelatih kelahiran Cilacap tersebut berhasil menyelamatkan Arema dari degradasi.
Widodo bergabung dengan Arema sejak Februari 2024 untuk menggantikan pelatih sebelumnya asal Portugal yakni Fernando Valente. Dia mempimpin sepuluh laga Arema FC di Liga 1 2023-2024. Dengan catatan lima kemenangan, dua kali seri, dan tiga kali kalah. Dalam postingan tersebut Arema berterima kasih atas pengabdian Widodo dan mendoakan kesukesan dimana pun dirinya berada.
Lalu, melansir Antara.com, Rabu (5/6/2024) Yusrinal Fitriandi selaku GM Arema FC memastikan bahwa akan datang pelatih asing yang akan menggantikan posisi Widodo untuk Liga 1 musim 2024 – 2025. Yusrinal menambahkan saat ini manajemen tengah bernegosiasi dengan tiga calon pelatih asing.
Selain perihal pelatih baru, Arema FC juga kini tengah dalam proses penjajakan untuk menentukan homebase. Seperti yang diketahui usai tragedi di kandang Arema FC 2022 lalu Singo Edan tidak lagi diperbolehkan menggunakan Stadion Kanjuruhan sebagai homebase mereka. Sejak itu Arema menjadi klub musafir yang tidak memiliki kandang tetap. Terakhir mereka berkadang sementara di Bali.
Untuk musim 2024-2025 mendatang Arema FC berkeinginan untuk kembali ke pulau Jawa dengan menggunakan Stadion Soepriadi yang berada di Kota Blitar, Jawa Timur sebagai kandang atau homebase alternatif mereka. Berbekal surat resmi assessment dari Mabes Polri yang telah dikirim Arema kepada PSSI Blitar dan juga Pemkot Blitar, secara administrasi proses sudah berjalan.
Namun sayangnya niat Arema tersebut menemui jalan buntu. Pasalnya Wali Kota Blitar, Santoso, menolah permohonan Arema itu dengan alasan tragedi Kanjuruhan dan insiden ricuh semifinal Piala Gubernur Jatim 2020 di Blitar masih meninggalkan trauma bagi warganya.